IMIKI UMT Berbicara Peran Perempuan Dalam Organisasi

Tanggerang, 21 April 2015


FEMINISME ABAD 20

Feminisme  adalah gerakan wanita yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum wanita dan pria.Sedangkan menurut dua orang feminis dari Asia Selatan Kamla Bashin dan NighatSaid Khan,feminisme harus didefinisikan secara jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman. Mereka mendefinisikan feminisme secara lebih luas,yaitu sebagai suatu kesadaran akan penindasan dan pemerasan terhadap perempuan dalam masyarakat , ditempat kerja dandalam keluarga serta tindakan sadar oleh perempuan atau laki-laki untuk mengubah keadaan tersebut.Pada abad ke – 20 ini, agenda feminis mainstream mulai digencarkan. Di dalam Islamsendiri memiliki karakteristik tentang nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam feminism ini,diantaranya yaitu keadilan (al-‘adalah),persamaan (al-musawah),dan persaudaraan (al-ukhuwwah).

Dalam konteks ini karakteristik Islam tentang perempuan dapat dilihat sebagai berikut. Pertama,agama Islam sangat menekankan persamaan derajat. Meski laki-laki dan perempuan memang memiliki perbedaan terutama dari anatomi tubuhnya,tetapi keduanya harus tetap mendukung dan melengkapi. Persamaaan derajat ini bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama berpeluang untuk mencapai derajat kemuliaan atau taqwa.Kedua, Seluruh ajaran Islam identik dengan kemajuan. Ajaran Islam berjalan seiringdengan sejarah dan dalam sejumlah hal,bahkan mendahului sejarah. Sejarah masa laludalam Islam bukanlah kembali ke masa lalu,tetapi bermakna agar manusia mengambilhikmah untuk memperbaiki masa-masa yang akan datang. Salah satu contoh, ajaran tentang pesamaan laki-laki dan perempuan .Ajaran ini tidak dimiliki agama-agama sebelum Islam.Karena itulah dapat disimpulkan Islam merupakan agama yang mendunia dan agama yang jauh melampaui kemajuan.

Perempuan merupakan sosok manusia yang mendapat peran ganda dalam konteks kemerdekaan hidupnya.Ia dapat berkiprah dalam kehidupan rumah tangga,namun ia jugadapat berkiprah di luar rumah dengan tetap menyeimbangkan kegiatannya pada ketentuan-ketentuan syari’ah.Perempuan juga menjadi tokoh penentu keberhasilan sebuah rumah tangga yang di dalamnya akan melahirkan generasi penerus kehidupan mendatang. Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kesetaraan bukan dalam konsep kelamin yang itu merupakan kodrat perempuan dan laki-laki, tetapi lebih kepadaperan, hak, dan tanggung jawab perempuan yang menuntut kesetaraan sesuai dengansifatnya.

Menurut ketua IMIKI UMT Galuh Desi Kurniawati  dengan perempuan menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi itu adalah karena ia turut mengambil peran untuk membawa organisasi itu lebih baik dan lebih maju. Tentunya peran tersebut disertai dengan adanya tanggung jawab. Peran perempuan dalam dunia organisasi baik itu social, budaya, politik dan hukum akan membawa dampak dan manfaat yang positif demi kemajuan organisasi tersebut.


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: